Sejumlah usaha
pengeringan ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sekitar sebulan terakhir
telah berhenti berproduksi karena pengelolanya kesulitan mendapatkan
bahan baku berupa ikan akibat pasokan yang sulit didapat.
Seorang pemilik usaha pengeringan ikan, Farouk, di Pekalongan,
Kamis, mengatakan bahwa hingga saat ini bahan baku ikan sulit didapat
karena aktivitas lelang di tempat pelelangan ikan (TPI) setempat sepi.
"Jikapun kami bisa berproduksi maka biaya produksi akan membengkak
dua kali lipat karena bahan baku harus dibeli dari luar daerah,
sedangkan harga jual ikan asin masih tetap," katanya.
Menurut dia, akibat terjadi kelangkaan pasokan ikan di TPI maka
produksi pengeringan ikan turun secara signifikan, bahkan sejumlah
pemilik usaha itu terpaksa berhenti beraktivitas.
"Saat pada kondisi normal, kami mampu memproduksi ikan asin
mencapai dua ton per hari tetapi kini hanya sekitar 4,5 kuintal per
hari. Itupun bahan baku ikan terpaksa kami datangkan dari luar daerah,"
katanya.
Kepala Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan Kasim Sumadi
mengatakan bahwa kelangkaan pasokan ikan yang di lelang di TPI akibat
banyak nelayan menjual hasil tangkapan ikan di tengah laut.
"Hampir 90 persen hasil tangkapan ikan yang sudah diasinkan oleh
nelayan dijual di tengah laut sehingga para pengusaha pengeringan ikan
kesulitan mendapatkan bahan baku ikan itu," katanya.
Kepala Dinas Peternakan, Pertanian, dan Kelautan Kota Pekalongan
Candra Herawati mengatakan, untuk mengembalikan kejayaan perikanan
daerah setempat, pemkot berencana mendatangkan kapal "cantrang"
melelangkan hasil tangkapan ikan ke tempat pelelangan ikan daerah
setempat.
"Dengan masuknya kapal `cantrang` ini, kami optimistis akan
membantu memulihkan kondisi aktivitas TPI Kota Pekalongan," katanya.
(KTD/M029)
antaranews
Rating: 4.5
Pekalongan Kotabatik